Rabu, 25 Oktober 2017

Streaming Protocol pada Live Streaming Audio dan Video

Pendistribusian file-file Video Audio yang bersifat On-Demand maupun Live yang dilakukan oleh Server Media menggunakan protocol yang berbeda-beda. Protokol pendistribusian ini disesuaikan dengan codec dari video dan audio yang diproduksi dan dikembangkan oleh perusahaan maupun komunitas pengembang.
Secara garis besar Dua protokol yang mendukung berjalannya video streaming yaitu:
1.      Transport Protocol yang menyediakan konektivitas secara end-to-end di jaringan untuk aplikasi streaming. Transport protocol terbagi menjadi User Datagram Protocol (UDP) dan Transmission Control Protocol (TCP).
2.      Session Control Protocol yang mendefinisikan pesan dan prosedur untuk mengatur pengiriman data dari multimedia selama session terbentuk. Yang termasuk Session control protocol adalah Real-Time Protocol (RTP)Real- Time Streaming Protocol (RTSP), dan Real-Time Control Protocol (RTCP).

Pada Layer Transport protokol utama yang digunakan untuk bertukar data adalah TCP dan UDPTCPmenggunakan komunikasi dua arah di mana biasanya terdapat acknowledgement sebagai balasan indikasi bahwa suatu informasi telah sampai atau diterima, sehingga TCP lebih memberikan jaminan bahwa pengantaran packet akan lebih reliable jika dibandingkan dengan UDP yang tidak memiliki fitur acknowledgement tersebut dan lebih bersifat komunikasi satu arah.

Salah satu penggunaan TCP adalah autentikasi password dan user commands seperti pause dan fast-forward. Kelemahan dari sifat TCP adalah memiliki respon yang kurang dalam kondisi jaringan yang sering berubah dan membuat overhead keseluruhan yang lebih besar. Namun pada beberapa kasus tertentu seperti di mana jaringan menggunakan firewall yang memblok UDP, penggunaan TCP lebih menguntungkan. Sementara itu, UDP bersifat memiliki overhead keseluruhan lebih kecil sehingga packet-packet yang diantarkan bisa lebih cepat sampai. Karena data video dan audio mengkonsumsi badwidth lebih besar maka default dari media streaming biasanya menggunakan UDP, terlebih jika streaming bersifat live.
Pada Layer Application protokol yang umum digunakan adalah RTSPRTP ataupun RTCP. Beberapa server streaming juga ada yang menyediakan fitur protokol lain seperti HTTP dan MMSReal-Time Streaming Protocol (RTSP) merupakan sebuah standar protokol dalam mendukung presentasi multimedia, terutama jika broadcasting bersifat global dan berskala besar. RTSP menggunakan TCPuntuk message kontrol pada player dan UDP untuk pengiriman data video dan audio. RTP merupakan Real-Time Transport Protocol di mana biasanya bekerja berdampingan dengan protokol RTSP untuk mendukung fitur real-time pada multimedia. Sedangkan Real-Time Control Protocol (RTCP) lebih bersifat untuk monitoring dan kontrol terhadap RTP sessions. Selain protokol-protokol di atas ada juga protokol lain yang digunakan bergantung pada player yang digunakan pada sisi client. Misal penggunaan protokol RealNetworks Data Transport (RDT) sebagai format packet saat Helix Streaming Server berkomunikasi secara RTSP dengan Real Player. Microsoft Media Services (MMS) yang digunakan untuk melayani presentasi multimedia dengan menggunakan Windows Media Player .
 Protokol pendistribusian ini disesuaikan dengan codec dari video dan audio yang diproduksi dan dikembangkan oleh perusahaan maupun komunitas pengembang yang secara garis besar penggunaan protocol tersebut diataranya adalah :
1.      RTSP ( Real Time Streaming Protocol ) , protocol ini sangat banyak digunakan oleh industri pengembang teknologi streaming media , hingga saat ini untuk player media pada Hanphone dan Smarphone telah terintegrasi dengan protocol RTSP ini . Player media pada handphone dan smartphone yang terintegrasi dengan protocol RTSP seperti pada vendor handphone dan Smarphone , baik berbasis Java J2ME , Symbian maupun Android yang telah bergabung dengan project Helix Player DNA yang merupakan produk yang dikembangkan oleh RealNetworks telah mampu memutar streaming media dengan Format RA, RV, RM, H264/AAC, H263/AMR, MPEG-4/AAC dan MPEG-4/AMR secara langsung. Protokol yang dikembangkan pertama kali oleh RealNetworks ini adalah protocol standard untuk pendistribusian streaming media. Port default yang digunakan adalah 544.
2.      MMS ( Microsoft Media Server ) , adalah protocol yang digunakan untuk mendistribusikan streaming windows media yang dikembangkan oleh Microsoft . Dukungan codec yang dapat didistribusikan melalui protocol ini adalah WMA dan WMV. Namun saat ini Microsft windows media server telah dapat pula mengggunakan protocol RTSP dengan meridirect protocol HTTP yang dimiliki oleh MMS . Port default nya adalah 1935.
3.      RTMP ( Real Time Message Protocol) , adalah protocol yang digunakan untuk mendistribusikan streaming berbasis Flash media yang dikembangkan oleh Adobe System , namun protocol RTMP saat ini hanya mampu diterima pada decoder/player media flah media yang bersifat embed player pada layanan web site. Dukungan codecs dapat didistribusikan adalah format FLV dan F4V yaitu FV6, MP3, H264 dan AAC.
4.      HTTP ( Hyper Text Transfer Protocol ) , adalah protocol yang bersifat progressive downloadartinya file-file Video maupun Audio dengan segala format didownload secara utuh , namun untuk beberapa file dengan Codecs H264/AAC dengan menggunakan Flash Player proses Progresive Download tersamarkan karena file tersebut telah diputar berangsur-angsur , walaupun sebenarnya video tersebut di Download secara utuh.


Sabtu, 07 Oktober 2017

sejarah dan perkembangan kaskus

Kaskus

Profil kaskus
Pendiri Kaskus ternyata ialah seorang pemuda nan awalnya hanya ingin mengembangkan hobinya. Dia ialah Andrew Darwis, laki-laki nan lahir pada 20 Juli 1979 dan sudah menjadi entrepreneur muda berhasil berkat lembaga Kaskus nan ia buat.
Kisah berhasil pengusaha muda ini dimulai sejak ia masih kuliah di Universitas Bina Nusantara. Saat itu ia membuat sebuah situs buat pamannya, dan sejak saat itulah Andrew mulai getol dengan segala hal nan berhubungan dengan website.
Kaskus merupakan situs forum komunitas maya terbesar Indonesia. Kaskus sendiri merupakan singkatan dari Kasak Kusuk, bermula dari sekedar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini. Penguna kaskus sendiri disebut dengan kaskuser. Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia, yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus dan Budi Dharmawan, yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Konsep awal Kaskus sebenarnya adalah situs yang mampu mengentaskan dahaga mahasiswa Indonesia di luar negeri akan kampong halaman melalui berita-berita

Perkembangan kaskus
Setelah ia lulus dari Binus, Andrew kemudian pergi ke Amerika buat melanjutkan kuliahnya di Seattle University. Saat belajar di negeri Paman Sam itulah kisah berhasil Andrew sebagai pendiri Kaskus benar-benar dimulai.
Sekitar tahun 1999, Andrew nan masih menjadi mahasiswa di Amerika mendapat sebuah tugas buat membuat sebuah website. Andrew pun kemudian berniat menciptakan sebuah lembaga komunitas nan dapat digunakan buat berinteraksi dengan sesama pengguna internet, khususnya orang Indonesia nan tinggal di Amerika.
Akhirnya pada tanggal 6 November 1999, Kaskus diciptakan oleh Andrew dan kedua temannya nan juga dari Indonesia, yaitu Ronald dan Budi. Kaskus sendiri ialah singkatan dari Kasak-Kusuk nan dapat diartikan sebagai bergosip atau mengobrol.
Pada tahun 2008, Andrew menghapus sub lembaga BB+17 buat menaati peraturan UU ITE tentang pornografi. Semula banyak nan menduga bahwa popularitas Kaskus akan menurun, sebab awalnya Kaskus memang dikenal sebab konten pornografi di BB+17 tersebut.
Namun ternyata asumsi itu tak benar. Setelah BB+17 dihapus, nama Kaskus tetap populer di global maya. Bahkan, pada April 2010, Kaskus menduduki peringkat 6 sebagai website nan paling banyak dikunjungi di Indonesia.

Misi Kaskus
Awalnya misi dari kaskus adalah sebagai lembaga komunitas yang dapat di gunakan oleh mahasiswa Indonesia di Amerika. Kaskus pun berubah, tak hanya sebagai situs berisi berita, namun banyak sub lembaga yang di gunakan oleh pengguna internet di Indonesia.